Mengenal Cloud Computing
Mengenal Cloud Computing
Cloud Computing atau Komputasi awan merupakan metode pendistribusian berbagai layanan dengan memanfaatkan internet sebagai medianya, contohnya seperti server, jaringan, database. dengan adanya metode ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas kerja tanpa harus menginstal aplikasi di komputer. Daripada menyimpan file di hard drive yang ada di komputer penyimpanan berbasis cloud dapat memungkinkan penggunanya menyimpan dan mengakses file dimanapun asalkan memiliki koneksi ke internet.
Cloud computing memiliki banyak keuntungan, seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan keamanan. Maka itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk menyimpan data.
Kenapa dinamakan Cloud Computing ? Karena informasi yang ada dapat diakses melalui Remote di "awan/cloud" atau bisa disebut ruangan Virtual. Cloud Computing dapat bersifat public atau private. yang dimaksud dengan Public adalah menyediakan layanan secara public di internet sedangkan jika bersifat private artinya hanya menyediakan layanan kepada orang-orang tertentu yang memiliki akses. dengan adanya akses remote maka memungkinkan penggunanya dapat menyimpan file dan aplikasi dari jarak jauh asalkan tersambung dengan internet.
Untuk saat ini, metode komputasi awan makin sering digunakan seiring kebutuhan pengguna untuk melakukan pekerjaan secara online. Contoh cloud computing yang umum digunakan adalah layanan penyimpanan file seperti Google Drive atau aplikasi pengolah kata seperti Google Docs. Kedua layanan tersebut memungkinkan penggunanya untuk menyimpan dan mengakses data melalui internet.
Fungsi Cloud Computing
1. Memudahkan akses data
Layanan komputasi cloud memungkinkan Penggunanya untuk menyimpan dan mengakses file secara online. Dengan demikian, file-file selalu tersedia asalkan pengguna dapat terhubung dengan internet. sehingga tidak perlu khawatir bila saat sedang presentasi tetapi flashdisk tertinggal dirumah, Karena sudah ada layanan yang dapat mengakses file secara online.
2. Memudahkan untuk berkolaborasi
selain memudahkan dalam akses data, kolaborasi dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan juga akan menjadi lebih mudah.
Sebagai contoh, ketika menggunakan Google Sheets, Anda dan rekan kerja bisa membuat dan mengedit sebuah dokumen yang sama secara Real time di lokasi yang berbeda. Jadi, lebih mendukung untuk Anda yang sedang bekerja dari rumah (WFH).
Berbeda halnya jika kita menggunakan aplikasi yang ada di komputer, pekerjaan yang dilakukan tidak akan bisa sepraktis itu, karena diharuskan untuk berada di suatu tempat yang sama jika ingin mendapatkan update atau mengerjakan secara kolaborasi.
3. Menawarkan Kemudahan Skalabilitas
Bayangkan ketika Anda butuh kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Jika menggunakan komputer atau server pribadi, Anda harus mengganti atau menambah komponen penyimpanannya sendiri yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, belum lagi membutuhkan waktu untuk mendapatkan komponen tersebut.
Dengan cloud computing, menambah penyimpanan atau meningkatkan kemampuan komputasi lainnya dapat lebih praktis. Anda tinggal memilih paket layanan dengan spesifikasi yang lebih tinggi sesuai penyedia layanan cloud computing yang Anda gunakan.
Tipe Cloud Computing berdasarkan Layanannya
Cloud computing merupakan sebuah sistem yang utamanya terdiri dari tiga layanan: software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), dan platform-as-a-service (PaaS).
1. Software-as-a-service (SaaS)
SaaS adalah layanan cloud computing yang menyediakan aplikasi siap pakai. Sebab, pengguna SaaS tidak perlu menginstal aplikasi di perangkatnya. Selain itu, pengguna tidak dipusingkan dengan update karena developer penyedia layanan-lah yang melakukannya.
melibatkan suatu lisensi aplikasi perangkat lunak kepada penggunanya. Lisensi ini biasanya diberikan melalui metode pay-as-you-go atau on-demand. Tipe seperti ini bisa ditemukan di Microsoft Office’s 365
2. Infrastructure-as-a-service (IaaS)
Berbeda dengan SaaS yang berupa aplikasi siap pakai, IaaS merupakan rangkaian sumber daya komputasi atau server.
Server IaaS tersedia dalam spesifikasi yang berbeda-beda, jadi pengguna bisa memilih yang sesuai kebutuhannya. Umumnya, pengguna juga boleh memilih sistem operasi dan jenis virtualisasi untuk server mereka.
Tanpa IaaS, pengguna harus membuat server sendiri. Ini tentunya mahal dan repot, terutama saat pengguna perlu menambah sumber daya untuk servernya.
melibatkan metode untuk mengirimkan suatu file dari sistem operasi ke server dan penyimpanan, melalui konektivitas berbasis IP sebagai bagian dari layanan on-demand. Klien jadi tidak perlu membeli perangkat lunak atau server. Contoh populer dari tipe ini adalah Public Cloud dari Indonesian Cloud dan Microsoft Azure.
3. Platform-as-a-service (PaaS)
Jenis cloud computing ini menyediakan platform bagi developer untuk menciptakan dan mengujicoba aplikasi secara online. Sumber daya dan sistem operasi platform dikelola oleh penyedia, sehingga developer tidak perlu memusingkan perangkat untuk pekerjaan mereka.
Tanpa layanan PaaS, proses pembuatan dan uji coba aplikasi cukup repot. Sebab, developer harus memiliki sejumlah perangkat komputasi dengan sistem operasi yang berbeda.
disebut-sebut sebagai yang paling kompleks. PaaS hampir mirip dengan SaaS, tapi perbedaan paling besarnya adalah, alih-alih mengirim suatu perangkat lunak via online, PaaS sebenarnya adalah platform untuk membuat perangkat lunak yang dikirimkan melalui internet. Contoh dari PaaS seperti Salesforce.com dan Heroku.
Cara kerja Cloud Computing
Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum, yakni data center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk mengaksesnya. Sumber daya server dalam data center ini dikumpulkan untuk membuat platform yang sangat besar agar siap menampung layanan virtual.
Sumber daya yang dikumpulkan ini diatur agar bisa fleksibel, sehingga para penggunanya bisa mengakses lebih banyak ruang penyimpanan jika diperlukan. Demikian pula dengan sumber daya yang sedang tidak digunakan, ini akan dilepas kembali ke cloud jika memang sudah tidak lagi dibutuhkan.
Penggunaan sumber daya berbasis on-demand ini menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas yang hampir tidak terbatas. Pasalnya, kebutuhan Anda akan cloud computing senantiasa berubah atau dinamis.
0 comments:
Post a Comment